23 May 2010

Jejak Kaki Ibnu Sina

Posted by edkhumaedi 16:58, under | No comments

Ketika peradaban Islam mengalami kemajuan pesat di abad pertengahan. Nama Ibnu Sina disebut-sebut sebagai tokoh yang memiliki peran besar, terutama dalam bidang kedokteran. Terlepas dari kontroversi yang mengiringi kematiannya, siapakah Ibnu Sina itu?

Pakar kedokteran muslim ini lahir pada tahun 370 H/980 M di Afshana, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan. Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, yang berasal dari Balkh Khorasan. Ketika Ibnu Sina lahir, ayahnya menjabat sebagai gubernur di pemukiman Nuh Ibnu Manshur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia).
Sang ayah, ingin putranya menggali ilmu pengetahuan di Bukhara. Dengan kegigihan menerpa ilmu akhirnya, pribadi yang dikenal dengan Avicenna di dunia barat ini, menjadi seorang filosof, ilmuwan, dokter, dan seorang penulis yang produktif.

Hampir sebagian besar karyanya membahas tentang filsafat dan pengobatan. Karyanya yang monumental ialah Qanun fi Thib. Bahkan karya master piece ini menjadi rujukan di bidang kedokteran sampai dengan saat ini. Intelektual Barat George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai ilmuwan terkenal dari ranah Islam lewat karyanya The Book of Healing dan The Canon of Medicine yang juga dikenal sebagai Qanun.

Sejak kecil memang Ibnu Sina telah menampakkan kecerdasannya. Dalam usia belia ia telah hafal membaca Al-Quran di usia 5 tahun. Ia juga menjadi penyair Persia yang paling digemari. Dan seorang yang tak pernah malu untuk belajar aritmatika dari seorang pedagang sayur.

Hal yang menjadi kebiasaan Ibnu Sina jika gagal memahami pelajaran. Ia selalu pergi ke sebuah surau untuk berwudhu dan shalat hingga turun sebuah hidayah di alam pikirannya. Bekerja di meja belajar hingga larut malam merupakan rutinitas yang sulit dirubah sebelum sebuah rumus kedokteran bisa dipecahkan. Karena memang Ibnu Sina mulai mempelajari ilmu kedokteran sejak umur 16 tahun.

Tidak sebatas ilmu kedokteran, lebih dari itu Ibnu Sina juga mempelajari ilmu merawat pasien. Ia pun melakukannya secara sukarela tanpa meminta upah. Keyakinan yang diberikan masyarakat kepada Ibnu Sina itu, akhinya ia dipercaya menjadi tabib raja di istana.

Kehebatannya berhasil mengobati raja dari penyakit berbahaya dan mematikan. Peritiwa inilah yang kemudian mengantarkannya masuk ke perpustakaan raja Samanids. Namun sayangnya, ketika perpustakaan terbakar, Ibnu Sina dituduh sebagai pemicu munculnya api.

Beberapa karya monumental Ibnu Sina, antara lain Qanun fi Thibb (Canon of Medicine), Asy-Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan) dan An-Najat. Setelah itu, ikon pemikir besar Iran ini akhirnya wafat pada tahun 428 H di usianya ke 58. (sul/lik)

Sumber: WartaOne.com

Potret Kehidupan Syaikh Al Albani

Posted by edkhumaedi 16:56, under | No comments

Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin al-Haj Nuh Al-Albani, atau yang biasa disapa Syaikh Al Albani lahir pada tahun 1333 H/1914 M di Ashqodar, Albania. Ahli hadits ini lahir dari keluarga miskin yang gemar mendalami ilmu tafsir dan hadist.

Ketika Raja Ahmet Zogu mencapai puncak kekuasaan di Albania dan berhasil mereformasi sistem pemerintahan menjadi sekuler. Ayah Albani, Syeikh Nuh, khawatir kehidupan keluarganya akan terancam. Pada akhirnya memaksanya untuk berhijrah ke Syam (sekarang Suriah, Yordania dan Libanon). Ia dan keluarganya pun pindah ke Damaskus.

Setibanya di Damaskus, Syaikh Al Albani yang masih terbilang kecil mulai mendalami ilmu bahasa Arab. Pendidikan awal Al Albani di sekolah dasar Jam’iyyah Al Is’af Al Khairiyah. Selanjutnya, ia menimba ilmu secara privat dari para Syeikh di Damaskus. Ia juga belajar menghafal Al Qur’an dari ayahnya hingga khatam. Setelah itu, ia menjadi pengagum karya-karya fiqih mazhab Imam Hanafi.

Selain itu, Syaikh Al Albani juga mempelajari ketrampilan memperbaiki jam dari sang ayah. Pengalaman memperbaiki jam ini menjadi sumber utama mata pencariannya untuk membeli kitab-kitab karya besar Imam Hanafi.

Pada umur dua puluh tahun, Syaikh Al Albani mulai fokus mendalami ilmu hadits karena terkesan dengan kajian di majalah Al Manar yang diterbitkan Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Secara tekun ia menyalin kitab berjudul Al Mughni an Hamli Al Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar, sebuah kitab karya Al Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali.

Usaha Syeikh Al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya. “Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang pailit,” kata ayahnya seperti dikenang Imam Al Albani.

Namun, Syeikh Al Albani justru semakin menekuni dunia hadits. Pada perkembangan berikutnya, Syeikh Al Albani tidak

memiliki cukup uang untuk membeli kitab. Karenanya, ia memanfaatkan Perpustakaan Azh-Zhahiriyah di Damaskus. Saking sibuknya mendalami ilmu hadits hingga ia pun menutup kios reparasi jam. Ia tak pernah beristirahat menelaah kitab-kitab hadits, kecuali jika waktu sholat tiba.

Sikap gigih Syaikh Al Albani untuk menjadi ahli hadist membuat kepala kantor perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan. Bahkan, ia diberi kewenangan untuk membawa kunci perpustakaan sendiri. Sehingga ia menjadi leluasa datang sebelum pengunjung lain tiba. Rutinas ini dijalaninya bertahun-tahun.

kegigihannya menyebarkan sunnah Rasulu untuk memurnikan ajaran agama Islam dan memerangi bid’ah, membuat orang-orang tidak menyukainya. Kemudian mereka menyebarkan fitnah. Hingga akhirnya Syaikh Al Albani dijebloskan ke dalam penjara selama dua kali.

Setelah lulus dari salah satu universitas terkemuka di Arab Saudi. Syaikh Al Albani kemudian mengajar di Jami’ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga tahun, dari tahun 1381-1383 H, dengan spesifikasi pada ilmu hadits. Setelah itu, ia pindah ke Yordania.

Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta Syeikh Al Albani menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah perguruan tinggi di Yordania. Tapi, situasi politik ketika itu tak memungkinkan memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395 H hingga 1398 H, ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis Tinggi Jam’iyah Islamiyah di sana. Ia mendapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Arab Saudi berupa King Faisal Foundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H (1999 M).

Beberapa karya Syeikh Al Albani di bidang ilmu hadist yang berjumlah 218 judul telah dicetak. Berikut ini beberapa master piece karya Syeikh Al Albani yang ditulis selama kurang lebih 60 tahun yang meliputi tulisan ilmiah, tahqiq, dan takhrij:

1. Adabuz Zifaaf fis Sunnah Muthaharrah – karangan
2. Ahkaamul Janaaiz – karangan
3. Irwaaul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil – karangan 8 jilid
4. Tamaamul Minnah fi Ta’liq ‘Alaa Fiqh Sunnah.
5. Silsilah Ahaadits Ash-Shahihah wa syai-un min fiqiha wa fawaa-iduha
6. Silsilah Ahaadits Adh-Dhaifah wal Maudhuu’ah wa Atsaaruha As-Sayyi’ fil Ummah
7. Shifat shalat Nabi shallahu’alaihi wasallam minat Takbiir ilat Taslim kaannaka taraaha
8. Shahih At-Targhib wat Tarhiib
9. Dha’if At-Targhib wat Tarhiib
10. Fitnatut Takfiir
11. Jilbaab Al-Mar’atul muslimah
12. Qishshshah Al-Masiih Ad-Dajjal wa Nuzuul Isa ‘alaihis sallam wa qatluhu iyyahu fi akhiriz Zaman

Saat ini, beberapa karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, beliau juga memiliki kaset hasil rekaman ceramah beliau, bantahan terhadap berbagai syubhat dan jawaban terhadap berbagai masalah yang bermanfaat.
Syaikh Al Albani wafat di Yordani ketika adzan Ashar berkumandang di hari Sabtu, tanggal 22 Jumadil Akhir 1420 H. Jasad Syaikh Al Abani pun dikebumikan di kota Ashabul Kahfi itu. (sul/lik)

Sumber: WartOne.com

Harun Yahya, Sang Penantang Teori Darwin

Posted by edkhumaedi 16:52, under | No comments

Mungkin sangatlah beralasan jika sebagian besar umat muslim di Indonesia mengenal nama Harun Yahya. Ilmuwan muslim ini dikenal sebagai bapak teori ciptaanisme. Bagaimana jejak kaki sang ciptaanisme muslim itu?
Harun Yahya adalah nama pena dari Adnan Oktar atau biasa ditulis Adnan Hoca. Pria kelahiran Ankara, Turki, pada tahun 1956 ini merupakan seorang tokoh teori ciptaanisme. Harun dikenal sebagai pejuang tangguh teori ciptaanisme.

Perbedaan mencolok antara ciptaanisme muslim dengan kristen terletak antara ciptaan versus evolusi. Dalam hal ini, Oktar menganut ciptaanisme Bumi Lama.

Pria yang memiliki dua nama nabi itu, Harun atau Aaron dan Yahya atau John merupakan seorang muslim sejati yang sangat anti Zionis. Dalam pandangannya gerakan zionist memiliki kaitan erat dengan gerakan mason. Meskipun, ia menolak tuduhan anti semitisme. Sebaliknya ia menuding ajaran anti semitisme sebagai bentuk kekafiran.

Adnan dibesarkan di Turki hingga lulus SMU. Komitmennya terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika ia duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam ia dapatkan dari membaca berbagai buku agama. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan.

Perjalanan karir intelektual muslim ini dimulai pada tahun 1979. Ketika ia pertama kali menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, ia melakukan kajian filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar.

Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai “pahlawan dunia”. Ia juga telah menghasilkan berbagai karya tentang Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlak dalam Al-Qur’an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah.

Tak hanya ilmu filsafat, Adnan juga gemar menyelami dunia senia. Hingga akhirnya ia masuk ke Akademi Seni Universitas Mimar Sinan, Istanbul.

Meskipun sering menulis sains, ia tidak pernah secara sungguh-sungguh mempelajari sains pada tingkat universitas. Seperti dikutip wikipedia, Oktar telah menulis banyak buku dengan menggunakan nama pena Harun Yahya yang isinya menentang teori evolusi Charles Darwin. Ia juga berpendapat, evolusi secara langsung berkaitan dengan kejahatan-kejahatan materialisme, Naziisme dan komunisme.

Kebanyakan dari sumber-sumber anti evolusinya identik dengan argumen-argumen ciptaanisme Kristen dan komunitas ilmiah yang telah melakukan kritik-kritik yang identik.

Ia juga menerbitkan berbagai tulisan tentang Zionisme dan Freemasonry dan menuduh kaum Zionis melakukan rasisme dan menegaskan bahwa Zionisme dan Freemasonry telah menimbulkan banyak pengaruh negatif terhadap sejarah dan politik dunia.

Akhirnya, ia telah menulis lebih dari 100 buku yang mengungkapkan moral Al Qur’an dan masalah-masalah yang berkaitan dengan iman. Ratusan buku konon ditulis oleh Oktar. Karena itu sebagian orang mengklaim bahwa orang lain mestilah telah ikut menyumbangkan, atau menulis, banyak dari buku-buku itu. Tuduhan ini dengan keras disangkal di situsnya dan ia mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya penulis dari semua buku itu.

Banyak dari karya Oktar telah atau sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia, Bosnia, Polandia, Urdu, Indonesia, Kazakh, Azeri, Melayu, Bengali dan Malayalam. Dan sebagian dari karyanya tersedia gratis disitus resmi Harun Yahya. Buku-bukunya dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia.

Buku-buku Oktar yang berkaitan dengan iman berusaha untuk mengkomunikasikan keberadaan dan keesaan (Tauhid) Allah menurut iman Islam, dan ditulis dengan maksud utama memperkenalkan Islam kepada mereka yang tidak mengenal agama ini. Setiap bukunya yang berkaitan dengan sains menekankan pandangan-pandangannya tentang keperkasaan, kedalaman, dan keagungan Allah secara terinci.

Buku-buku ini berusaha memperlihatkan bagi kaum non Muslim apa yang diklaim Oktar sebagai tanda-tanda keberadaan Allah, dan kesempurnaan ciptaan-Nya. Sebuah sub kelompok di dalam seri ini adalah seri “Buku-buku yang Menghancurkan Kebohongan Evolusi”. Tujuan utama buku-buku ini adalah menyerang gagasan-gagasan Materialisme, Evolusi, Darwinisme, dan atheisme.

Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis.

Para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan di mana ajaran agama dan akhlak tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar justru menyerukan orang-orang di sekitarnya akan keesaan dan keberadaan Allah SWT.

Sebagaimana mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibunya, Mediha Oktar menuturkan bahwa pada masa itu Adnan hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu ia gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan tersebut.

Dalam semua buku karyanya, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.

Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah SWT dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran.
Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Dia juga telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur’an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketakwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam. (sul/rko)

Sumber: WartaOne.com

Ibnu Khaldun dan Nama Besarnya

Posted by edkhumaedi 16:46, under | No comments

Siapa yang tidak kenal Ibnu Khaldun? Ya, ilmuwan yang sangat brilian yang sering disebut raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Dia bukan saja disebut bapak sosiologi, tetapi juga bapak ekonomi dan bapak pendidikan dunia yang paling berpengaruh di dunia.

Nama lengkapnya adalah Abdurrahman Zaid Waliuddin bin Khaldun. Lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H, bertepatan dengan tanggal 27 Mei 1332 M. Nama kecilnya adalah Abdurrahman, sedangkan Abu Zaid adalah nama panggilan keluarga sebagai anak sulung. Waliuddin adalah kehormatan dan kebesaran yang dianugerahkan oleh Raja Mesir sewaktu ia diangkat menjadi Ketua Pengadilan di Mesir.

Menurut Ibnu Hazm, ulama Andalusia yang wafat tahun 457 H/1065 M, keluarga Ibnu Khaldun berasal dari Hadramaut Yaman. Jika ditelusuri silsilahnya, sampai kepada sahabat Rasulullah yang terkenal meriwayatkan kurang lebih 70 hadits dari Rasulullah. Nenek moyang Ibnu Khaldun adalah Khalid bin Usman, masuk Andalusia (Spanyol) bersama-sama para penakluk berkebangsaan Arab sekitar abad ke VII M, karena tertarik oleh kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh tentara Islam. Ia menetap di Carmona, suatu kota kecil yang terletak di tengah-tengah antara tiga kota yaitu Cordova, Granada dan Seville, yang di kemudian hari kota ini menjadi pusat kebudayaan Islam di Andalusia.

Pada abad ke VII M, anak cucu Khaldun pindah ke Sevilla pada masa pemerintahan Amir Abdullah Ibnu Muhammad dari Bani Umayyah (274-300 H) Andalusia dalam suasana perpecahan dan perebutan kekuasaan. Dalam suasana seperti ini, anak cucu Khaldun yang bernama Kuraib mengadakan pemberontakan bersama Umayyah Ibnu Abdul Ghofir, dia berhasil merebut kekuasaan dan mendirikan pemerintahan (sebagai Amir) di Sevilla. Akan tetapi karena kekejaman dan kekerasannya dia tidak disenangi rakyat dan akhirnya meninggal terbunuh pada tahun 899 H.

Banu Khaldun tetap tinggal di Sevilla selama pemerintahan Umayyah dengan tidak mengambil peranan yang berarti sampai datangnya pemerintahan raja-raja kecil (Ath-Thawalif) dan Sevilla berada dalam kekuasaan Ibnu Abbad. Pada masa itulah bintang Banu Khaldun melejit sampai pada masa pemerintahan Al-Muwahidun. Setelah raja-raja Thowaif mengalami kemunduran, maka muncullah raja-raja Muwahhidin menggeser kekuasaan raja-raja Murabbith.

Pada pemerintahan Muwahhidun inilah Banu Khaldun menjalin hubungan dengan keluarga pemerintah, sehingga mereka mempunyai kedudukan yang terhormat. Tatkala kerajaan Muwahhidin mengalami kemunduran dan Andalusia menjadi kacau balau, maka Banu Khaldun pindah ke Tunisia pada tahun 1223 M. Nenek moyang Ibnu Khaldun yang pertama mendarat ke Tunisia adalah Al Hasan Ibnu Muhammad (kakek keempat Ibnu Khaldun), kemudian disusul oleh saudara-saudaranya yang lain seperti Abu Bakar Muhammad bin Abu Bakar Muhammad dan lain-lain.

Kakek Ibnu Khaldun itu rata-rata menduduki jabatan penting di dalam pemerintahan waktu itu. Sedangkan anaknya Abu Abdillah Muhammad (ayah Ibnu Khaldun) tidak tertarik kepada jabatan pemerintahan. Ia lebih mementingkan bidang ilmu dan pendidikan, sehingga ia dikenal sebagai ahli dalam bidang ilmu fiqih, meninggal tahun 749 H/1349 M. Ia meninggalkan beberapa orang anak di antaranya Abu Yazid Waliuddin (Ibnu Khaldun), Umar, Musa, Yahya dan Muhammad. Pada waktu itu Ibnu Khaldun baru berusia 18 tahun. Ibnu Khaldun memperoleh pendidikan agama, bahasa, logika dan filsafat. Sebagai gurunya yang utama adalah ayahnya sendiri, di samping Ibnu Khaldun juga menghafal Al Qur’an, mempelajari fisika dan matematika dari ulama-ulama besar pada masanya.

Di antara guru-guru Ibnu Khaldun adalah Muhammad bin Saad Burral Al Anshari, Muhammad bin Abdissalam, Muhammad bin Abdil Muhaimin Al Hadhrami dan Abu Abdillah Muhammad bin Ibrahim Al Abilli. Dari merekalah Ibnu Khaldun mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Pada tahun 1349 setelah kedua orang tua Ibnu Khaldun meninggal dunia Ibnu Khaldun memutuskan untuk pindah ke Maroko, namun dicegah oleh kakaknya. Baru tahun 1354, Ibnu Khaldun melaksanakan niatnya pergi ke Maroko, dan di sana dia mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan tingginya.

Selama menjalani pendidikannya di Marokko, ada empat ilmu yang dipelajarinya secara mendalam yaitu bahasa Arab yang terdiri dari Nahwu, shorof, balaghoh, khitabah dan sastra. Kelompok ilmu syari’at terdiri dari Fiqh (Maliki), tafsir, hadits, ushul fiqh dan ilmu Al Qur’an. Kelompok ilmu aqliyah (ilmu-ilmu filsafat) terdiri dari filsafat, mantiq, fisika, matematika, falak, musik, dan sejarah. Kelompok ilmu kenegaraan terdiri atas ilmu administrasi, organisasi, ekonomi dan politik. Sepanjang hidupnya Ibnu Khaldun tidak pernah berhenti belajar, sebagaimana dikatakan oleh Von Wesendonk, hingga wafat.

Kecemerlangan otaknya didukung oleh kemauannya yang membaja untuk menjadi seorang yang alim dan arif. Hanya dalam waktu kurang dari seperempat abad Ibnu Khaldun telah mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Memasuki usia ke 20, Ibnu Khaldun mulai tertarik dengan kehidupan politik. Pada tahun 755 H/1354 M, karena kecakapannya Ibnu Khaldun diangkat menjadi sekretaris Sultan di Maroko, namun jabatan ini tidak lama di pangkuannya, karena pada tahun 1357 Ibnu Khaldun terlibat dalam persekongkolan untuk menggulingkan Amir bersama Amir Abu Abdullah Muhammad. Ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan. Tetapi tidak lama kemudian dia dibebaskan tak lama setelah Sultan meninggal dunia dan kekuasaan direbut oleh Al Manshur bin Sulaiman dari menterinya Al Hasan. Ibnu Khaldun lalu menggabungkan diri dengan Al Manshur dan dia diangkat menjadi sekretarisnya.

Namun tidak lama kemudian Ibnu Khaldun meninggalkan Al Manshur dan bekerjasama dengan Abu Salim. Pada waktu itu Abu Salim menduduki singgasana dan Ibnu Khaldun diangkat menjadi sekretarisnya dan dua tahun kemudian diangkat menjadi Mahkamah Agung. Di sinilah Ibnu Khaldun menunjukkan prestasinya yang luar biasa, tetapi itu pun tidak berlangsung lama, karena pada tahun 762 H./1361 M timbul pemberontakan di kalangan keluarga istana. Dia harus meninggalkan jabatan yang disandangnya. Rupanya tidak tahan lama Ibnu Khaldun bergelut dengan dunia politik dia ingin kembali ke dalam dunia ilmu pengetahuan yang pernah lama digelutinya.

Akhirnya dia memutar haluan bertolak ke daerah Banu Arif bersama keluarganya, dan di tempat inilah Ibnu Khaldun dan keluarganya baru merasa hidup tenang dan tentram jauh dari kemunafikan politik. Dalam ketenangannya itu Ibnu Khaldun merenung ingin menumpahkan semua pengalaman dan liku-liku kehidupannya. Maka dari sinilah ia mengalihkan perjalanan hidupnya dari petualang politik kembali kepada dunia ilmu pengetahuan, dan mulailah ia menyusun karya besarnya yang kemudian dikenal dengan “Muqoddimah Ibnu Khaldun”. Selama empat tahun tinggal di daerah Banu Arif Ibnu Khaldun juga menyusun sejarah besarnya Al Ibar, akan tetapi karena kekurangan referensi maka ia pergi ke Tunisia, dan dis analah ia menyelesaikan karyanya. Rupanya ketenangan Ibnu Khaldun terganggu lagi ketika Sultan mengajaknya untuk mendampingi menumpas pengacau, namun karena Ibnu Khaldun sudah jenuh dengan kehidupan politik, maka kemudian ia pindah ke Mesir.

Di Mesir Ibnu Khaldun disambut dengan hangat. Ilmuwan yang sarjana ini sudah tidak asing lagi di sana karena karya-karyanya sudah tersebar di sana. Sebagai orang baru Ibnu Khaldun langsung diberi dua jabatan penting yaitu sebagai hakim tinggi dan sebagai guru besar di perguruan Al Azhar. Sebagai seoang pemikir Ibnu Khaldun memiliki watak yang luar biasa yang kadang terasa kurang baik.

Dalam hal ini Muhammad Abdullah Enan melukiskan kepribadian Ibnu Khaldun yang istimewa itu dengan mencoba memperlihatkan ciri psikologik Ibnu Khaldun, walaupun diakuinya secara moral ini tidak selalu sesuai. Menurutnya, ia melihat dalam diri Ibnu Khaldun terdapat sifat angkuh dan egoisme, penuh ambisi, tidak menentu dan kurang memiliki rasa terima kasih. Namun di samping sifat-sifatnya yang tersebut di atas dia juga mempunyai sifat pemberani, tabah dan kuat, teguh pendirian serta tahan uji. Di samping memiliki intelegensia yang tinggi, cerdas, berpandangan jauh dan pandai berpuisi. Menurut beberapa ahli, Ibnu Khaldun dalam proses pemikirannya mengalami percampuran yang unik, yaitu antara dua tokoh yang saling bertolak belakang, Al Ghazali dan Ibnu Rusyd. Al Ghazali dan Ibnu Rusyd bertentangan dalam bidang filsafat. Ibnu Rusyd adalah pengikut Aristoteles yang setia, sedangkan Al Ghazali adalah penentang filsafat Aristoteles yang gigih. Ibnu Khaldun adalah pengikut Al Ghazali dalam permusuhannya melawan logika Aristoteles, dan pengikut Ibnu Rusyd dalam usahanya mempengaruhi massa.

Ibnu Khaldun adalah satu-satunya sarjana muslim waktu itu yang menyadari arti pentingnya praduga dan kategori dalam pemikiran untuk menyelesaikan perdebatan-perdebatan intelektual. Barangkali karena itulah seperti anggapan Fuad Baali bahwa Ibnu Khaldun membangun suatu bentuk logika baru yang realistik, sebagai upayanya untuk mengganti logika idealistik Aristoteles yang berpola paternalistik-absolutistik- spiritualistik. Sedangkan logika realistik Ibnu Khaldun ini berpola pikir relatifistik-temporalistik-materialistik. Dengan berpola pikir seperti itulah Ibnu Khaldun mengamati dan menganalisa gejala-gejala sosial beserta sejarahnya, yang pada akhirnya tercipta suatu teori kemasyarakatan yang modern.

Ibnu Khaldun terkenal sebagai ilmuwan besar adalah karena karyanya “Muqaddimah”. Rasanya memang aneh ia terkenal justru karena muqaddimahnya bukan karena karyanya yang pokok (Al Ibar), namun pengantar Al Ibarnyalah yang telah membuat namanya diagung-agungkan dalam sejarah intelektualisme. Karya monumentalnya itu telah membuat para sarjana baik di Barat maupun di Timur begitu mengaguminya. Sampai-sampai Windellband dalam filsafat sejarahnya menyebutnya sebagai “Tokoh ajaib yang sama sekali lepas, baik dari masa lampau maupun masa yang akan datang.” (sul)

Sumber: WartaOne.com

Yusuf Qaradhawi, Ulama Santun dan Moderat

Posted by edkhumaedi 16:43, under | No comments

Yusuf Qardhawi lahir di Desa Shafth, Turab, Provinsi Manovia, Mesir, pada 9 September 1926, pemikirannya telah banyak dikenal di Indonesia. Sekitar 70-an bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Sudah lebih dari 125 judul buku dia tulis untuk menjawab berbagai persoalan terkini yang dihadapi umat. Tak hanya dikenal, fatwa-fatwa Qaradhawi juga mudah dicerna dan diterima berbagai lapisan umat.

Qaradhawi dikenal sebagai ulama yang selalu menampilkan Islam secara santun dan moderat. Hal ini membuat berbagai pemikirannya mampu menengahi persoalan-persoalan kontroversial yang kerap menghadirkan titik-titik ekstrem dalam pemikiran Islam. Pandangannya juga tidak terpatok pada satu mazhab pemikiran tertentu.

Pandangan yang seperti itu membuat umat Islam menjadi mudah dalam menjalankan agamanya. Pada hakikatnya, Islam memang agama yang memudahkan umat dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya. Hal inilah yang terus diterjemahkan Qaradhawi melalui berbagai fatwanya yang sangat mudah dicerna.

Tak hanya persoalan besar yang dibahas dalam buku-buku Qaradhawi. Hal-hal kecil yang kerap mengundang pertanyaan pun tak pernah lepas dari pemikirannya. Persoalan seperti jabat tangan pria-wanita, menonton televisi, hukum memotret, dan sebagainya, dibahas secara lugas dalam bukunya ‘Fatwa-fatwa Kontemporer’.

Sedang dalam buku ‘Halal Haram dalam Islam’, Qaradhawi banyak memberi penjelasan tentang kedua hukum tersebut. Selain dengan makanan, persoalan halal dan haram dalam buku tersebut juga dikaitkan dengan pakaian, rumah, perdagangan, dan sebagainya. Semuanya dibahas sangat rinci dengan pandangan yang menengahi.

Ada lagi bukunya yang juga banyak dijadikan rujukan, yakni ‘Hukum-hukum Zakat’. Dalam buku ini, Qaradhawi memberi banyak penjelasan mengenai zakat profesi yang sempat menjadi persoalan yang cukup dibicarakan keabsahannya.

Dengan rujukan hadis yang sangat lengkap, penjelasannya soal zakat profesi ini menjadi sangat argumentatif. Persoalan zakat ini memang telah lama menjadi perhatian khusus Qardhawi. Bahkan untuk mendapatkan gelar doktor pada 1972, dia menyusun desertasi berjudul ‘Zakat dan Dampaknya dalam Penanggulangan Kemiskinan’. Desertasi ini kemudian disempurnakan menjadi Fikih Zakat.

Selain dikenal moderat, ulama yang pernah aktif dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin ini juga bersikap sangat tegas terhadap kesewenang-wenangan Barat terhadap dunia Islam. Dia ikut menyerukan untuk memboikot produk-produk AS, karena pemerintahan negara tersebut yang banyak berbuat sewenang-wenang terhadap dunia Islam.

Eksekusi hukuman gantung terhadap Saddam Hussein juga dikecamnya. Dalam khutbah yang dikutip Gulf Times, dia mengatakan eksekusi yang berlangsung bersamaan dengan perayaan Idul Adha tersebut sangat mengerikan dan sama sekali tidak Islami. “Saya tidak pernah menjadi pendukung Partai Baath atau pendukung Saddam. Tapi saya tidak bisa terima cara yang ditempuh untuk mengeksekusi Saddam,” tutur ayah tujuh anak itu. Dia menilai, kematian tersebut telah membuat Saddam menang dalam merebut hati dan simpati umat manusia.

Sebagai ulama yang sangat moderat, dia juga membebaskan putra-putrinya dalam menempuh pendidikan. Salah seorang putrinya berhasil meraih doktor dalam bidang nuklir dari perguruan tinggi di Inggris. Putrinya yang lain juga meraih gelar doktor kimia dari kampus di Inggris. Ada juga anaknya yang menempuh pendidikan di AS. Ini menjadi bagian dari sikapnya yang tidak membedakan antara ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Dia menganggap pembedaan itu menjadi salah satu penghambat kemajuan dunia Islam. (sul/bal)

Sumber: WartaOne.com

17 May 2010

George Washington

Posted by edkhumaedi 16:31, under | No comments

George Washington (22 Februari 1732 – 14 Desember1799) adalah Presiden Amerika Serikat (1789–1797) yang pertama. Pada usia 11 tahun ayahnya meninggal dunia. George Washington mula mula bekerja sebagai mantri ukur, ia lalu masuk tentara pada usia 21 tahun, dan diangkat menjadi Letnan Kolonel saat mengikuti wajib militer oleh Gubernur negara bagian Virginia. Menikah tahun 1759 dengan Martha Dandridge Custis Washington, George Washington mengurus perkebunannya yang luas di Virginia dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Virginia, hingga Revolusi Amerika pecah. George Washington merupakan anggota perkumpulan rahasia Freemasonry.

Ketika berumur 33 tahun, ia memilih untuk memihak rakyat negara bagian Virginia yang memberontak melawan orang-orang Inggris yang mengeluarkan undang – undang yang tidak adil menurut perdapat rakyat Virginia. Ia pun bertugas memimpin tentara Virginia. Pada tahun 1775 ia diangkat menjadi Panglima Tertinggi oleh Kongres Kontinental, yaitu Kongres ke-13 daerah jajahan Kerajaan Inggris.

Pada tahun 1776 Revolusi Kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Kepemimpinan George Washington berkontribusi banyak dalam keberhasilan daerah-daerah jajahan di Amerika memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783 Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat, George Washington keluar dari tentara. Empat tahun kemudian pada 1787 ia menjadi Ketua Konvensi Konstitusional.

Pada tahun 1789 setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara bulat menjadi Presiden Amerika yang pertama. Ia menjalankan dua masa jabatan dari tahun 1789 hingga tahun 1797, didampingi oleh John Adams sebagai wakil presiden. Dalam pidato perpisahannya pada tahun 1797, ia menyerukan kepada rakyat Amerika Serikat agar meninggalkan rasa kepartaian dan rasa kedaerahan yang berlebih-lebihan.

Pada tahun 1799, George Washington meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Mount Vernon, setelah tiga tahun meletakkan jabatannya sebagai presiden. Ia tidak memiliki keturunan, hanya seorang anak angkat.

Peristiwa pada masa kepresidenan

* 1789

Berdirinya Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan, Kantor Kejaksaan Agung, dan terjadinya perang.
24 September Berdasarkan Undang undang Hukum Federal mendirikan Makamah Agung.

* 1790

Pengesahan untuk dilakukannya sensus penduduk Amerika untuk pertama kalinya; populasi 3,929,214.
10 Juli Kongres mengalokasikan dana federal untuk Potomac dan mengesahkan pembangunan tempat tinggal presiden pada 16 Juli
Pemerintah Federal menangani Hutang Perang Revolusi untuk negara.

* 1791

25 Februari Berdirinya Bank Amerika untuk pertama kalinya.
3 Maret Pajak atas Whiski (minuman) disetujui.
15 Desember Bill of Rights ditambahkan pada Konstitusi Amerika
Rencana “Kota Federal” (Washington D.C.) mulai dikerjakan

* 1792

U.S. Mint (Fasilitas untuk mencetakan uang koin di Amerika) dibuka di Philadelphia
Dibentuknya partai- partai politik pertama di Amerika. (Partai Republik dan Federal)
13 Oktober Peletakan batu pertama untuk Gedung Putih
5 Desember Washington dan John Adams terpilih kembali menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

* 1793

22 April Washington mengeluarkan Proklamasi Netral, yang memperingatkan agar warga Amerika menahan diri untuk tidak membantu Perancis atau Inggris pada perang mereka.
Negara-negara Barbary mulai menyerang muatan kapal – kapal Amerika.
5 Juni Undang undang Netral di terapkan, pelarangan warga negara Amerika untuk menjadi bagian dari kapal perang asing.
Pemberontakan Whiski; protes dari para petani akan pajak whiskey, di hentikan oleh tentara negara bagian New Jersey, Pennsylvania, Virginia, dan Massachusetts.
Skandal Yazoo Pemalsuan Tanah antara pihak legislatif Georgia (beberapa Gubernurnya) dengan empat perusahaan tanah untuk daerah yang kini dikenal sebagai Alabama dan Mississippi. Mereka menjual sejumlah besar tanah pada pihak dalam dengan harga yang luar biasa murah dan tidak masuk akal.

* 1796

Pidato perpisahan George Washington yang memperingatkan agar Amerika tidak turut campur tangan Amerika akan pertentangan negara asing.
John Adams dan Thomas Jefferson terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

ref : http://blacklustersoldiers.multiply.com/journal/item/26

John F Kennedy

Posted by edkhumaedi 16:26, under | No comments

John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917 – wafat di Dallas, Texas, 22 November 1963 pada umur 46 tahun), sering disebut John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-35. Pada 1960, ia menjadi termuda yang dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat, dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961. Jabatan kepresidennya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963. Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya.

Kennedy adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap sebagai lambang liberalisme Amerika. Pada Perang Dunia II, ia dikagumi karena keberanian dan heroismenya ketika ia menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan. Kennedy mewakili Massachusetts pada 1947–1960, sebagai anggota Dewan Perwakilan dan Senat AS. Ia terpilih sebagai Presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis dalam salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah Amerika.

Kennedy adalah orang termuda yang terpilih sebagai presiden (jangan disamakan dengan orang termuda yang memegang jabatan presiden, sebuah rekor yang dipegang oleh Theodore Roosevelt), presiden AS pertama yang lahir di abad ke-20, dan juga presiden termuda yang meninggal.

Hingga 2005, ia juga merupakan satu-satunya pemeluk Katolik Roma yang pernah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, presiden pewakil Partai Demokrat dari Utara terakhir, dan presiden terakhir yang meninggal sewaktu menjabat.

Setelah pembunuhan John F. Kennedy pada 22 November 1963, dunia turut berduka cita atas kematiannya.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh C-SPAN yang mengurutkan presiden AS, sebuah panel sejarawan memberikan dia nilai di posisi kedua dalam keseluruhan dan populasi umum memberikan dia peringkat ketiga dari empat puluh dua presiden yang pernah menjabat. Agendanya tidak selesai karena kematiannya; kebanyakan kebijakan hak masyarakatnya menunjukkan hasil melalui penerusnya, Lyndon B. Johnson.

Pembunuhan John F. Kennedy
Pembunuhan John F. Kennedy, presiden ke-35 Amerika Serikat, terjadi pada hari Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas pada pukul 12:30 Central Standard Time (18:30 UTC). Kennedy tewas akibat ditembak sementara berada di mobil bersama istrinya Jacqueline Bouvier Kennedy. Investigasi 10 bulan oleh Komisi Warren tahun 1963–1964, United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) tahun 1976–1979, dan investigasi pemerintahan lainnya menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald. Kesimpulan ini didukung oleh publik tahun 1964–66, namun pemilihan diadakan setelah 1966 dan menunjukan 80% warga Amerika tidak mempercayainya.[1][2] Pembunuhan ini masih diperdebatkan dan menimbulkan beberapa teori konspirasi.

ref : http://id.wikipedia.org/wiki/John_F._Kennedy

16 May 2010

Perahu Nabi Nuh ditemukan terbaru

Posted by edkhumaedi 22:39, under | No comments

Umat Nabi Nuh A.S yang ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti disebutkan dalam Al-Qur’an, sudah ditemukan dan dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya. ENJOY IT!!

1. Awal informasi tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)

2. Ini dia lokasinya di bukti Arafat.

3. Situs Kapal Nabi Nuh sebelum dibersihkan


 4. Pengukuran di Atas Perahu

5. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya

6. Ini dia lebih jelasnya

7. Setelah dibersihkan, beginilah bentuk Asli Perahu Nabi Nuh AS yang kuno tapi canggih. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung dan ratusan pasang binatang ikut serta didalamnya.

8. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Sekitar 25 tahun sebelum zaman Nabi Musa AS atau 1.300 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.


SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH KEYAKINAN KITA AKAN KEBENARAN ADANYA NABI-NABI UTUSAN ALLAH SWT.
Sumber dari : http://prameres.wordpress.com/perahu-nabi-nuh-ditemukan-terbaru/

Temuan Perahu Nabi Nuh Alaihissalam

Posted by edkhumaedi 22:01, under | No comments

Di sebuah gunung yang sentiasa diselimuti salju yang terletak di Timur Turki, tersembunyi sebuah misteri “berharga” yang berusia lebih dari 5000 tahun. Peninggalan sejarah yang maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yang terdampar di puncak gunung tersebut.

Gambar-gambar itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan kawalan yang ketat bersama dengan “rahasia-rahasia” penting yang lain di Pentagon. Sudah beratus-ratus orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yang kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama petanya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya. Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yang dapat sampai ke puncak Mount Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah artifak yang ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya. Lalu apakah sebenarnya artifak “mahaberharga” yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?
Menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)! Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur di dalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya. Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark, sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam, artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar didalamnya.
Sebenarnya, zaman Nabi Nuh Alaihissalam dulu tidaklah seprimitif yang kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu. Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yang digunakan utk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.

Menurut perkiraan para ahli, Nabi Nuh Alaihissalam kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C
Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yang pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mount Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara, The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh
Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yang memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki,83 kaki lebar,dan 50 kaki tinggi.
Ada juga Para Pengkaji berpendapat,”Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya. Totalnya, terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini.
Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira-kira terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6300 jenis reptilia, 2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya. Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.
Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

 
Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan Iraq. Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km.
Mount Ararat Mount Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung. Ia adalah sebuah gunung yang unik. Diantara salah satu keunikan yang terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu. Mount Ararat ini ialah salah satu gunung yang mempunyai puncak yang terluas di muka bumi ini.
Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut. Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Russia, Iran, dan Turkey”. Sebuah “batu nisan” yang didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di Mount Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang.
Pada tahun 1917, Maharaja Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 orang pakar dari berbagai bidang yang terdiri dari saintis, arkeolog dan tentara untuk melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut. Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.
Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky.
Sumber : Muslim Daily

Diragukan Penemuan Bahtera Nabi Nuh

Posted by edkhumaedi 10:52, under | No comments

NILAH.COM, Jakarta- Munculnya klaim yang mengatakan kapal Nabi Nuh telah ditemukan di Gunung Ararat Turki dibantah oleh berbagai peneliti.
Banyak website yang ramai membicarakan klaim bantera Nabi Nuh telah ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Penemu yang dipimpin oleh kelompok evangelis, mengatakan yakin 99,9% struktur kayu yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam kitab suci.

Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta berbagai hewan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu.

Namun peneliti yang telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari daerah tersebut, membantah penemuan kapal Nabi Nuh itu.

“Anda harus mengeluarkannya dari konteks kitab suci,” ujar Paul Zimansky, arkeolog dan ahli sejarah di Srony Book University yang mengambil spesialisasi sekitar wilayah Timur, khususnya wilayah sekitar Ararat, dikenal dengan nama Urartu.

Arkeolog lain, Peter Ian Kuniholm yang fokus dengan Turki selama beberapa dekade bahkan mengatakannya secara lebih langsung laporan penemuan ini adalah “tipuan”.

Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara spesifik.

Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16.946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat favorit bagi para pencari kapal Nuh ini.

Pihak lain mencari bukti kapal itu di wilayah kejadian banjir yaitu Laut Hitam, Turki, atau Iran.

Laporan dari kemunculan bahtera Nabi Nuh ini setidaknya hadir setiap 2 tahun, serta tidak selalu berada di tempat yang sama.

Laporan terakhir yang diumumkan kemarin menyangkut lanjutan ekspedisi di tahun 2007 dan menemukan struktur “interior gua kayu yang tidak biasa” di kaki lereng Ararat di ketinggian 14.700 kaki.

Penelitian ini dilakukan oleh Noah’s Ark Ministries International yang berbasis di Hongkong.

Pemimpin peneliti China-Turki ini mengatakan jenis kayu yang mereka temukan dari struktur di Ararat itu berdasarkan perhitungan karbon diperkirakan berumur 4.800 tahun.

Kapal Nabi Nuh Ditemukan di Turki

Posted by edkhumaedi 10:45, under | No comments

Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Al-Quran mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut.

Kisah tersebutkemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yang mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namun ada juga yang menganggapnya hanya sekedar dongeng. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya.

Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung Ararat, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira-kira 500 kaki yang telah membatu. Pengukuran yang kemudian dilakukan pada obyek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh . Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang.

Sumber info: http://www.arkdiscovery.com

Perahu Nabi Nuh

Posted by edkhumaedi 08:40, under | No comments

Di sebuah gunung yg sentiasa diselimuti salju yg terletak di Timur Turki, tersembunyi sebuah misteri “berharga” yang berusia lebih dari 5000 tahun.
Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA / KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelit dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut.

Gambar-gambar itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan kawalan yg ketat bersama dengan “rahasia” penting yg lain di Pentagon. Sudah beratus-ratus orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa orang saja yang berhasil menaklukannya. Sebagian lagi hanya menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.
Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat sampai ke puncak Mt. Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah artifak yg ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.

Lalu apakah sebenarnya artifak “mahaberharga” yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Mt. Ararat itu?
Menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu / Bahtera Nabi Nuh)
Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur didalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya.
Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark ,sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam, artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar didalamnya.

Sebenarnya, zaman Nabi Noah dulu tidaklah seprimitif yg kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu.
Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mt. Ararat, para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan untuk menyadurkan logam. Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah / Nuh telah mengenal listrik.
Mengikut perkiraan para ahli, Nabi Noah kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun-tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengakhiri sebagian populasi manusia dimuka bumi yang diperkirakan terjadi pada 2345 B.C

Rupa dan bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt. Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara, The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.
Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg memang sudah tidak bisa ditemui lagi di dunia ini alias sudah punah. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki, 83 kaki lebar, dan 50 kaki tinggi.
Ada juga para Pengkaji berpendapat, “Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.
Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya, terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang dapat ikut menaiki bahtera ini. Mengikuti kajian dari Dr. Whitcomb, kira-kira terdiri dari 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik / burung, 6300 jenis reptilia, 2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya. Total berat kargo / muatan bahtera itu secara keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24.300 ton.

Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Irak.
Jika ia dibangun di selatan Irak dan akhirnya terdampar di Utara Turki, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 km.
Mt. Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung, ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.
Mt. Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16.984 kaki dari permukaan air laut. Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12.806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu Russia, Iran, dan Turki.
Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan Nabi Nuh telah dijumpai di Mt. Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjangnya.

Sumber : http://xerces66.wordpress.com/2008/11/24/perahu-nabi-nuh/

Misteri Perahu Nabi Nuh

Posted by edkhumaedi 08:26, under | No comments

Sebuah tim yang melibatkan ilmuwan dari Amerika dan Turki akan mengadakan penyelidikan terhadap misteri gunung Ararat pada Juli mendatang. Mereka akan mencari perahu Nabi Nuh.
Apakah kisah perahu besar Nabi Nuh yang tercatat dalam kitab suci merupakan peristiwa nyata atau mitos? Selama ini para ahli dan sarjana selalu berdebat, tidak sedikit yang beranggapan, bahwa hingga saat ini sisa-sisa peninggalan perahu Nabi Nuh masih tersimpan di puncak gunung Ararat Turki. Menurut laporan media cetak Amerika pada 26 April 2004, sebuah tim peneliti beranggotakan 10 orang yang dibentuk oleh petualang Amerika dan Turki akan mendekati puncak gunung yang misterius itu pada Juli tahun ini, untuk mencari jejak “perahu besar Nabi Nuh” (The Great Noah Ark).
(Ark remains)

Untuk menyingkap misteri perahu Nabi Nuh di pegunungan Ararat tersebut, tim gabungan ini akan mengirimkan penyelidik yang terampil. Diperkirakan mereka akan memasuki gunung Ararat pada 15 Juli 2004, dan akan menjalankan operasi penyelidikan yang berlangsung selama sebulan. Penanggung jawab tim tersebut yakni Daniel P. McGivern mengatakan, “Kami tidak akan menggali benda misterius itu, lebih-lebih tidak akan mengambil artefak apa pun, atau membuat sebuah perahu palsu di sana. Kami hanya akan mengambil gambar di sana, untuk diperlihatkan kepada kalian akan keadaan dan kondisi yang sebenarnya di sana.”

McGivern, pimpinan The Trinity Corporation of Honolulu, Hawaii mengatakan, bahwa sebelum mereka memasuki pegunungan Ararat, para anggota tim masih harus melakukan sejumlah besar persiapan kerja, seperti misalnya, mempelajari data-data yang berhubungan dengan ciri geografis dan bentuk permukaan bumi serta adat istiadat humanisme di daerah sekitar gunung Ararat. Menurutnya, problem terbesar yang dihadapi mereka saat ini adalah bagaimana mengadakan komunikasi dengan penduduk asli setempat. Karena gunung-gunung yang tinggi itu dianggap keramat oleh para penduduk asli setempat, dan mereka yakin akan eksistensi “Perahu Nabi Nuh”, oleh karena itu selama berabad-abad, mereka tidak pernah bersedia menceritakan tentang misteri yang berhubungan dengan gunung-gunung itu kepada orang luar.

Kalau mereka berhasil mendekati apa yang diduga sebagai struktur raksasa setinggi 45 kaki, lebar 75 kaki dan panjangnya sampai 450 kaki yang sempat tersingkap akibat gelombang panas dahsyat yang melanda Eropa pada musim panas yang baru lalu, itu berarti akan memperkuat dugaan sebelumnya. Sebagian besar anggota tim penyelidik mengatakan, bahwa bagi mereka yang memahami kitab Injil, jika keberadaan “Perahu Nabi Nuh” benar-benar terbukti, maka itu akan menjadi simbol legendaris sepanjang sejarah manusia, dan menjadi sebuah rekor perkembangan evolusi manusia. Seperti diketahui kisah Nabi Nuh dan perahunya yang selamat dalam banjir besar tercantum dalam Alkitab dan Al-Qur’an.

Penemuan Awal

Sebenarnya, pencarian terhadap perahu Nabi Nuh sudah cukup lama dilakukan. Setahun setelah terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi dahsyat pada 2 Mei 1883 yang telah memorak-porandakan kampung di kaki gunung Ararat, kerajaan Turki mengirim tim ekspedisi untuk melihat akibat yang ditimbulkannya. Kapten Gayscoyne, duta Inggris di Istambul, turut dalam ekspedisi itu. Saat itu mereka melihat “Perahu Nabi Nuh”.

Bukan itu saja, mereka juga dapat masuk dan mengukur perahu purba itu. Namun mereka tidak dapat mengukur dengan tepat dan lengkap karena sebagian darinya diselimuti es dan hanya 20 hingga 30 kaki saja yang menjulur keluar. Diketahui perahu itu dibuat dari balok kayu yang sudah tidak tumbuh lagi di bumi.

Menindaklanjuti temuan itu, pada 1917, Kaisar Rusia Tsar Nicholas II telah mengirim 150 orang pakar dari berbagai bidang dan tentara untuk mencari dan menyelidiki perahu Nabi Nuh. Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Nuh dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.

Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.

Pada 1949, pilot Rusia Lotskovitsky juga mengambil foto “Perahu Nabi Nuh”. Foto tersebut menunjukkan sebuah bintik gelap yang samar-samar tampak di bawah lapisan es yang tebal di puncak gunung, karena itu tidak sedikit ahli yang curiga bahwa itulah perahu Nabi Nuh.

Tahun 1957, beberapa pilot Angkatan Udara Turki sempat menyelidiki puncak Ararat, dan mendapati obyek di Provinsi Agri menunjukkan bentuk sebuah perahu. Namun, karena perang dingin Uni Soviet vs. AS, penemuan itu tidak ditindaklanjuti dengan alasan “mencegah mata-mata AS mendekat”, Uni Soviet melarang pesawat setiap negara memasuki di sekitar pegunungan Ararat. Larangan itu baru dicabut pada 1982, dan sejak itu berbagai tim ekspedisi mulai berdatangan lagi, namun tidak ada yang mampu membuktikan.

Ada juga cerita tragis pada 1960-an. Seorang pengusaha minyak menumpang helikopter di bagian utara gunung Ararat untuk urusan bisnis. Tiba-tiba ia terkejut melihat satu kotak besar yang panjang menyerupai perahu. Ia kemudian menyuruh pilotnya mendekati obyek itu untuk mengambil beberapa gambar. Dengan rasa bangga, ia memperlihatkan gambar-gambar yang telah diambilnya itu pada semua rekan-rekannya di Timur Tengah dan Amerika. Pada saat yang sama ia mencoba mencari bantuan dana untuk menjalankan ekspedisi mencari “Perahu Nabi Nuh”. Karena tidak mendapat dana, ia kecewa dan akhirnya pergi ke British Guyana membuka tambang minyak.

Pada 27 Desember 1962, pengusaha itu ditemukan mati dibunuh dengan keadaan tubuh terapung di kolam renang hotel. Dalam laporan pada polisi, seorang kawan baiknya mengatakan bahwa lemari tempat menyimpan semua foto “Perahu Nabi Nuh” telah digeledah orang 10 hari sebelum kejadian. Gambar perahu Nuh telah hilang. Kawan-kawan baik pengusaha itu mengaku bahwa mereka telah melihat foto hitam putih “Perahu Nabi Nuh” yang berukuran 8 x 10 inci. Dan tidak menolak kemungkinan ia dibunuh karena foto tersebut.

Baru kemudian pada 1995, analis gambar satelit Amerika Bolsey Taylor mulai memperhatikan obyek misterius yang disebut “keajaiban gunung Ararat” itu. Ia menghabiskan beberapa tahun lamanya, mengumpulkan sejumlah besar gambar dari satelit, dan mengklasifikasi foto satelit tersebut, akhirnya didapati, bahwa itu adalah sebuah benda raksasa yang panjangnya 180 meter. Namun, mereka juga tidak tahu persis benda apa sebenarnya, menurutnya bisa saja itu merupakan benteng kuno Turki, atau mungkin reruntuhan sebuah pesawat, dan kemungkinan juga itu adalah “Perahu Nabi Nuh”.

Hingga akhirnya Porcher Taylor, ahli satelit mata-mata, merasa terpanggil untuk ikut mencari kapal Nuh tersebut. Taylor adalah lulusan Akademi Militer West Point AS yang khusus sejak lama mendalami bidang satelit mata-mata. Sejak sembilan tahun lalu rupanya sudah mulai meneliti keanehan yang terjadi di sekitar gunung Ararat Turki ketika ia bertugas memata-matai negara-negara yang berbatasan dengan Uni Soviet .

Taylor sekarang bekerja sama dengan perusahaan satelit pengintai komersial Quick Bird, dan mulai lagi melakukan pemotretan di sekitar gunung Ararat. Sayangnya, foto yang diambil sekarang masih kurang detail karena dari beberapa pengambilan gambar di sekitar gunung tersebut terlalu mendung. Setidaknya usaha Taylor menjadi sebuah harapan besar umat manusia menemukan salah satu kebesaran Tuhan yang hilang.

Sekitar tiga tahun lalu, seperti ditulis G. Joseph, arkeolog Ron Wyatt dan David Fasold menyatakan telah menemukan pendaratan “Perahu Nabi Nuh”. Penemuan ini menyatakan juga bahwa jejak itu tidak berada di puncak Ararat tetapi sekitar 20 mil dari puncak Ararat, dekat sisi dari Turki dan Iran. Tetapi mereka percaya bahwa pasti benar apa yang dikatakan Alkitab bahwa bahtera Nuh mendarat di puncak Ararat. Pergeseran tanah selama ribuan tahun, gempa bumi, adanya gunung baru, dapat mengakibatkan bergesernya lokasi pendaratan tersebut dari puncak gunung Ararat ke posisi sekarang.

Lihat gambar berikut, adalah penandaan yang dilakukan oleh para arkelog. Karena dengan mata telanjang, tanda tersebut sama sekali tidak akan tampak. Penandaan tersebut diambil dari sebuah radar khusus untuk mengidentifikasikan struktur tanah yang membentuk suatu obyek. Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki. Panjangnya, 558 kaki, dan lebarnya 148 kaki. Ukuran tersebut hampir tepat seperti dalam Alkitab di mana Allah memerintahkan Nuh untuk membuat suatu perahu yang besar. Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan oleh Ron Wyatt sebuah batu besar dengan lubang pahatan.
Mereka percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Sumber dari http://2012era.blogspot.com

11 May 2010

Abu Bakar As-Sidiq

Posted by edkhumaedi 12:13, under | No comments

Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga khalifah pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah.

Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi.
Menjelang wafatnya Rasullullah, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat menggantikannya. Hal ini diindikasikan bahwa Abu Bakar kelak akan menggantikan posisi Nabi memimpin umat. Setelah wafatnya Rasullullah, maka melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, memulai era Khulafaur Rasyidin. Meski ditentang oleh sebagian muslim Syiah karena menurut mereka Nabi pernah memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi Thalib menyatakan setia dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.
Segera setelah menjadi khalifah, urusan Abu Bakar banyak disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng setelah meninggalnya Nabi. Beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad Saw, dan juga memungut zakat kepada suku-suku yang tidak mau membayarnya setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw. Mereka beranggapan bahwa zakat adalah suatu bentuk upeti terhadap Rasullullah. Setelah usainya pemberontakan dan berbagai masalah internal, beliau melanjutkan misi Nabi Muhammad menyiarkan syiar Islam ke seluruh dunia. Abu Bakar mengutus orang-orang kepercayaannya ke Bizantium dan Sassanid sebagai misi menyebarkan agama Islam. Khalid bin Walid juga sukses menaklukkan Irak dan Suriah dengan mudah.
Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.

Thariq bin Ziyad - Penakluk Spanyol

Posted by edkhumaedi 12:03, under | No comments

Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas bin Yathufat bin Nafzau adalah putra suku Ash-Shadaf, suku Barbar, penduduk asli daerah Al-Atlas, Afrika Utara. Ia lahir sekitar tahun 50 Hijriah. Ia ahli menunggang kuda, menggunakan senjata, dan ilmu bela diri.

Setelah Rasulullah saw. wafat, Islam menyebar dalam spektrum yang luas. Tiga benua lama -Asia, Afrika, dan Eropa-pernah merasakan rahmat dan keadilan dalam naungan pemerintahan Islam. Tidak terkecuali Spanyol (Andalusia). Ini negeri di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman Pemerintahan Kekhalifahan Bani Umaiyah.

Sebelumnya, sejak tahun 597 M, Spanyol dikuasai bangsa Gotic, Jerman. Raja Roderick yang berkuasa saat itu. Ia berkuasa dengan lalim. Ia membagi masyarakat Spanyol ke dalam lima kelas sosial. Kelas pertama adalah keluarga raja, bangsawan, orang-orang kaya, tuan tanah, dan para penguasa wilayah. Kelas kedua diduduki para pendeta. Kelas ketiga diisi para pegawai negara seperti pengawal, penjaga istana, dan pegawai kantor pemerintahan. Mereka hidup pas-pasan dan diperalat penguasa sebagai alat memeras rakyat.

Kelas keempat adalah para petani, pedagang, dan kelompok masyarakat yang hidup cukup lainnya. Mereka dibebani pajak dan pungutan yang tinggi. Dan kelas kelima adalah para buruh tani, serdadu rendahan, pelayan, dan budak. Mereka paling menderita hidupnya.

Akibat klasifikasi sosial itu, rakyat Spanyol tidak kerasan. Sebagian besar mereka hijrah ke Afrika Utara. Di sini di bawah Pemerintahan Islam yang dipimpin Musa bin Nusair, mereka merasakan keadilan, kesamaan hak, keamanan, dan menikmati kemakmuran. Para imigran Spanyol itu kebanyakan beragama Yahudi dan Kristen. Bahkan, Gubernur Ceuta, bernama Julian, dan putrinya Florinda -yang dinodai Roderick-ikut mengungsi.

Melihat kezaliman itu, Musa bin Nusair berencana ingin membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyampaikan Islam ke negeri itu. Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik memberi izin. Musa segera mengirim Abu Zar’ah dengan 400 pasukan pejalan kaki dan 100 orang pasukan berkuda menyeberangi selat antara Afrika Utara dan daratan Eropa.

Kamis, 4 Ramadhan 91 Hijriah atau 2 April 710 Masehi, Abu Zar’ah meninggalkan Afrika Utara menggunakan 8 kapal dimana 4 buah adalah pemberian Gubernur Julian. Tanggal 25 Ramadhan 91 H atau 23 April 710 H, di malam hari pasukan ini mendarat di sebuah pulau kecil dekat Kota Tarife yang menjadi sasaran serangan pertama.

Di petang harinya, pasukan ini berhasil menaklukan beberapa kota di sepanjang pantai tanpa perlawanan yang berarti. Padahal jumlah pasukan Abu Zar’ah kalah banyak. Setelah penaklukan ini, Abu Zar’ah pulang. Keberhasilan ekspedisi Abu Zar’ah ini membangkitkan semangat Musa bin Nusair untuk menaklukan seluruh Spanyol. Maka, ia memerintahkan Thariq bin Ziyad membawa pasukan untuk penaklukan yang kedua.

Senin, 3 Mei 711 M, Thariq membawa 70.000 pasukannya menyeberang ke daratan Eropa dengan kapal. Sesampai di pantai wilayah Spanyol, ia mengumpulkan pasukannya di sebuah bukit karang yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar -diambil dari bahasa Arab “Jabal Thariq”, Bukit Thariq. Lalu ia memerintahkan pasukannya membakar semua armada kapal yang mereka miliki.

Pasukannya kaget. Mereka bertanya, “Apa maksud Anda?” “Kalau kapal-kapal itu dibakar, bagaimana nanti kita bisa pulang?” tanya yang lain.

Dengan pedang terhunus dan kalimat tegas, Thariq berkata, “Kita datang ke sini bukan untuk kembali. Kita hanya memiliki dua pilihan: menaklukkan negeri ini lalu tinggal di sini atau kita semua binasa!”

Kini pasukannya paham. Mereka menyambut panggilan jihad Panglima Perang mereka itu dengan semangat berkobar.

Lalu Thariq melanjutkan briefingnya. “Wahai seluruh pasukan, kalau sudah begini ke mana lagi kalian akan lari? Di belakang kalian ada laut dan di depan kalian ada musuh. Demi Allah swt., satu-satunya milik kalian saat ini hanyalah kejujuran dan kesabaran. Hanya itu yang dapat kalian andalkan.

Musuh dengan jumlah pasukan yang besar dan persenjataan yang lengkap telah siap menyongsong kalian. Sementara senjata kalian hanyalah pedang. Kalian akan terbantu jika kalian berhasil merebut senjata dan perlengkapan musuh kalian. Karena itu, secepatnya kalian harus bisa melumpuhkan mereka. Sebab kalau tidak, kalian akan menemukan kesulitan besar. Itulah sebabnya kalian harus lebih dahulu menyerang mereka agar kekuatan mereka lumpuh. Dengan demikian semangat juang kita akan bangkit.

Musuh kalian itu sudah bertekad bulat akan mempertahankan negeri mereka sampai titik darah penghabisan. Kenapa kita juga tidak bertekad bulan untuk menyerang mereka hingga mati syahid? Saya sama sekali tidka bermaksud menakut-nakuti kalian. Tetapi marilah kita galang rasa saling percaya di antara kita dan kita galang keberanian yang merupakan salah satu modal utama perjuangan kita.

Kita harus bahu membahu. Sesungguhnya saya tahu kalian telah membulatkan tekad serta semangat sebagai pejuang-pejuang agama dan bangsa. Untuk itu kelak kalian akan menikmati kesenangan hidup, disamping itu kalian juga memperoleh balasan pahala yang agung dari Allah swt. Hal itu karena kalian telah mau menegakkan kalimat-Nya dan membela agama-Nya.

Percayalah, sesungguhnya Allah swt. adalah penolong utama kalian. Dan sayalah orang pertama yang akan memenuhi seruan ini di hadapan kalian. Saya akan hadapi sendiri Raja Roderick yang sombong itu. Mudah-mudahan saya bisa membunuhnya. Namun, jika ada kesempatan, kalian boleh saja membunuhnya mendahului saya. Sebab dengan membunuh penguasa lalim itu, negeri ini dengan mudah kita kuasai. Saya yakin, para pasukannya akan ketakutan. Dengan demikian, negeri ini akan ada di bawah bendera Islam.”

Mendengar pasukan Thariq telah mendarat, Raja Roderick mempersiapkan 100.000 tentara dengan persenjataan lengkap. Ia memimpin langsung pasukannya itu. Musa bin Nusair mengirim bantuan kepada Thariq hanya dengan 5.000 orang. Sehingga total pasukan Thariq hanya 12.000 orang.

Ahad, 28 Ramadhan 92 H atau 19 Juli 711 M, kedua pasukan bertemu dan bertempur di muara Sungai Barbate. Pasukan muslimin yang kalah banyak terdesak. Julian dan beberapa orang anak buahnya menyusup ke kubu Roderick. Ia menyebarkan kabar bahwa pasukan muslimin datang bukan untuk menjajah, tetapi hanya untuk menghentikan kezaliman Roderick. Jika Roderick terbunuh, peperangan akan dihentikan.

Usaha Julian berhasil. Sebagian pasukan Roderick menarik diri dan meninggalkan medan pertempuran. Akibatnya barisan tentara Roderick kacau. Thariq memanfatkan situasi itu dan berhasil membunuh Roderick dengan tangannya sendiri. Mayat Roderick tengelam lalu hanyat dibawa arus Sungai Barbate.

Terbunuhnya Roderick mematahkan semangat pasukan Spanyol. Markas pertahanan mereka dengan mudah dikuasai. Keberhasilan ini disambut gembira Musa bin Nusair. Baginya ini adalah awal yang baik bagi penaklukan seluruh Spanyol dan negara-negara Eropa.

Setahun kemudian, Rabu, 16 Ramadhan 93 H, Musa bin Nusair bertolak membawa 10.000 pasukan menyusul Thariq. Dalam perjalanan ia berhasil menaklukkan Merida, Sionia, dan Sevilla. Sementara pasukan Thariq memabagi pasukannya untuk menaklukkan Cordova, Granada, dan Malaga. Ia sendiri membawa sebagian pasukannya menaklukkan Toledo, ibukota Spantol saat itu. Semua ditaklukkan tanpa perlawanan.

Pasukan Musa dan pasukan Thariq bertemu di Toledo. Keduanya bergabung untuk menaklukkan Ecija. Setelah itu mereka bergerak menuju wilayah Pyrenies, Perancis. Hanya dalam waktu 2 tahun, seluruh daratan Spanyol berhasil dikuasai. Beberapa tahun kemudian Portugis mereka taklukkan dan mereka ganti namanya dengan Al-Gharb (Barat).

Sungguh itu keberhasilan yang luar biasa. Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziyad berencana membawa pasukannya terus ke utara untuk menaklukkan seluruh Eropa. Sebab, waktu itu tidak ada kekuatan dari mana pun yang bisa menghadap mereka. Namun, niat itu tidak tereaslisasi karena Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik memanggil mereka berdua pulang ke Damaskus. Thariq pulang terlebih dahulu sementara Musa bin Nusair menyusun pemerintahan baru di Spanyol.

Setelah bertemu Khalifah, Thariq bin Ziyad ditakdirkan Allah swt. tidak kembali ke Eropa. Ia sakit dan menghembuskan nafas. Thariq bin Ziyad telah menorehkan namanya di lembar sejarah sebagai putra asli Afrika Utara muslim yang menaklukkan daratan Eropa.

Referensi :

- http://rijal28.wordpress.com/2008/09/28/thariq-bin-ziyad-sang-penakluk-spanyol/

Related Posts with Thumbnails